Jumat, 30 Desember 2011

Ketika ada yang pengen kutulis,.

hai be,.. apa kabarmu,..
lama kita tak bertemu di sini,.
kamu terlalu sibuk dengan semua kerjaanmu,..
sampai kondisimu pun tak kau perhatikan,..
aku sedih tentang ini,..
kenapa aku tak mengingatkanmu untuk jaga kondisimu,..
hiks,.. semoga itu bukan sesuatu,.
hanya kelelahan yang menderamu,.
memang kamu hidup di dunia di mana tekanan dan himpitan pekerjaan membelenggu,
kamu juga di atmosfer di mana udara bersih bukan konsumsi hari2mu,.
serta jam kerja yang hampir memakan seluruh usiamu,.
serta perjalanan yang bikin lelah lahir dan batinmu,..
dan aku prihatin tentang semua itu,.

aku ingin membantumu,..
mengurai satu persatu masalahmu,..
serta menyuntik sedikit semangat untuk tetap survive melawan seluruh rasa sakitmu,.
namun,.. apalah dayaku,.
aku hanya bisa menggerutu dan merecokimu tentang jarangnya kita ketemu,.
aku hanya pandai memamerkan rasa kesalku padamu,.
aku hanya mengomel ini itu tak tentu,..
be,.. maafkan aku,.
atas sikap kekanakanku,..
maafkan aku atas kelakuan burukku,..
aku tergugu,..

be,.. maukah kau berjanji padaku,.
untuk lewati ini bersama,.
untuk tetap jadi be ku,.. supporter terbesarku untuk semua rasa ingin tahuku,.
untuk tetap bersemangat dari waktu ke waktu,,
untuk selalu mengingatkan aku tentang rasa malu,.. kalau aku mulai cemburu,..
hahahahha,..
aku saja menertawai diriku untuk yang itu,..
aku yakin kamu mampu,.
demi aku,...
dan yang lain yang membutuhkan pelukan hangatmu,.
untuk semua permata dan belahan hatimu,.
tegarkan dirimu,..
dan jangan lupa kabari aku kondisimu,.
aku sayang kamu,..

aku sayang kamu be- ku,..........


penghujung tahun ini,.. menjelang pergantian tahun

Rabu, 07 Desember 2011

16. 18 wib

mengenalmu dalam maya
bak memeluk diriku
ada bilur warna yang kurasa

senandungku terpeta pada sayangku
senandungku terpatri pada hatimu
senandungku terpaku pada matamu
senandungku.... terurai karena cintamu









Daun yang kehujanan dan luruh melayang,..

tak terasa satu edaran bhumi menyelimuti nafas...
bertitian hujan dan cahya 
berjalan pada senggangnya bilah bhumi  nan pias
melenggok gema bayang punggung tersungging bahagia...

diam diam ia mengajuk pada genang air
tak luruh daku jika tak karna waktu
ada janji pada senyum manis di bibir
pada hujan daku hamparkan kereta hati padamu ratu... 

cahya .. tlah berjanji..
hujan... tlah bernyanyi
pada hati tak pernah ada sepi
pada hati tak pernah bisa sembunyi

angin... terbangkan aku pada pucuk rantingku
angin... lekatkan aku pada dekap hatimu
biar hujan mengajuk menggerutu
daku akan selalu di situ...
daku... 
daun yang kehujanan dan luruh melayang





1 desember 2011 ,. 16 00 wib