Jumat, 05 Agustus 2011

Pria romantis itu namanya BE,..

Be adalah segudang kata indah,.. berbicara apa saja dengannya bisa menjelma jadi untaian kata yang meluncur nyaris tak terbendung,.. ketika dia dapat umpan satu kata saja yang mengena di hatinya, langsung kau akan dapat kembaliannya berjuta kata nan indah.
Seperti pagi ini ketika kami berbicara tentang waktu, tentang kerancuan memakai kata keterangan waktu yang sering orang pakai di kalimat tiba2 dia tuliskan ini di jendela tempat kami chat,...


meracau aku menatap dua puluh enam punggawa kata
buat aku gelisah tak mengerti mengapa ada waktu...
melepas satu satu kata pada tempat yang ku tak mengerti
apakah ini esok.. apakah ini kemarin.. atau.. apakah ini..?
ceracau ku makin tak ku sanggah oleh pikir..
menyalak menanya apa gerangan kata...
terkadang pikir menanti untuk berbicara...
tapi racau ku terasa berlari .. protes pada nyata
apa itu waktu
mengapa kemarin tak lagi singgah di sini...
mengapa esok tak segera datang ke sana
atau.. aku ingin berada di labirin waktu yang berlapis..
menyekat tenggorakan dan memampatkan dada...
retak tak terasa.. patah tak terbilang...
bilakah waktu adalah milik ceracau ku
atau milik pikir ku?
pada satu jedah.. akan ku tahu ceracau ku adalah ...
sekedar ceracau yang menggaungi lubang waktu..
yang tak memantul.. menjawab tanya...
ceracau ku.. adalah merdeka suara dalam nyata..
ceracau ku... membanyak.. tak kuasa membendung ..
ceracau.... apakah kau akan datang lagi.. 
karena pikir mulai bosan.. dengan lembar putih di jemarinya
......................
AKSARA WAKTU (ketika pembahasan "waktu dalam kalimat" bersama Dee.. luv)

Itulah be,.. my be,... dia bisa melow tiba-tiba ketika suasana hatinya sedang sendu,..
dan ketika dia begitu, tiba-tiba berlarik kata tertata di depan jendela chat ku,.. 
ini yang dia tulis ketika dia merisaukan sesuatu,..

mungkin semua hariku adalah puisi hidupku
mungkin semua hariku adalah puisi hidupmu
mungkin semua hariku adalah puisi alam berkata
mungkin semua hariku adalah puisi batin berkaca....
mungkin ini adalah puisi yang tak lengkap
yang terjerat dari bah besar dalam dada
mungkin ini adalah puisi dari gambar sedih di benak...
gambar sedih yang berceloteh tentang kehampaan
(aku namai tulisan ini  MUNGKIN, )

Tanpa setahu dia biasanya aku copy paste rangkaian benaknya itu,.. karena dia selalu merasa kurang perfect ketika akan menuliskannya di blog pribadinya,.. padahal aku bolak balik bilang itu bagus banget, apapun yang dia buat selalu indah untukku,.. tapi dia merasa selalu kurang bagus,.. jadi kadang saking gemasnya aku publish aja di blog ku,.. tapi kutandai itu karyanya,... hehehhehe,....

Seperti sore itu, tepatnya tanggal 20 juni 2011 sekitar pukul empat sore...  kadang kami ketemu lagi di chat sore hari setelah aku bangun tidur siang,.. dia lagi lagi menulis ini, mungkin terinspirasi ketika aku share sesuatu dengan temanku atau dengannya,..

bukan pengabar
dengan mengajar kau dapat bintang
sebagai pengabar kau dapat lumpang
temaram cahaya lampu tepi jalan
memberi sedikit ruang dadaku
membentuk jelaga halus pada lengan
pada cinta aku bersandar rindu
gelap menelusur cepat di tepi bumi
menegaskan lentiknya jemari api
kuning merah menjilat langit malam
berjuta bintang menghibur dalam kelam
esok adalah waktunya mentari
hanya ku punya waktu kini
ku titip selembar kangen pada papan langit hitam
ku sandar punggung berucap salam
bintangku disini sama dengan bintangmu disana
sedikit api di tepi mata..
karena bumi akan terus berputar..
membelai dada yang terus bergetar
salam hati padamu duhai pujangga jawa
salam sayang padamu sang guru jiwa
(kutandai ini dengan judul SORE INI..)


padahal menurutku ini indah banget kan,. tapi itu menurut dia hanya cetusan,.. terus yang indah dan sempurna menurut dia tuh yang seperti apa,.. hahahhaa,.. aku sering dibuat heran,...inilah persepsi dia tentang kata

terkadang kata tak bisa mewakili kobar jiwa
terkadang kata berhenti tak bermakna
terkadang kata merona merah membara
terkadang kata... adalah.. bahasa cinta...

Dan kala kami dirundung rindu , saat chat tak mampu memuaskan kerinduan ini ,. inilah yang dia tuliskan 
untukku,..

IMAJI
angan anganku melambung.. tinggi
berkawan awan di antara mega
meraih tepi layar bertali..
meniti tepi ombak berbusa...
hanya angan yang bisa ku dekap
hanya imaji yang bisa ku belai..
walau ku tahu di mana waktu bersikap...
seakan temali pelangi yang tak pernah usai..

Itulah be,.. My Be,.. apapun yang keluar dari ketikan jemarinya ,.. amatlah indah,.. dia sendiri bahkan tak menyadarinya,... aku sudah sering mensupportnya,.. tapi dia terkadang enggan dan ragu,.. sering dia bilang iya nanti juga aku tulis,.. masih dalam bentuk draft katanya,... hehehhehe,... lelaki romatisku,... 

dee,....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar